Setiap melewati pematang sawah di depan rumah, raasanya baru kemarin gw sama teman-teman ngelewati jalan itu buat geburan alias mandi di sungai. Sekarang tata letak jalan ke sawah sudah berubah. Banyak rumah di bangun, jalannya pun semakin sempit.
Satu hal yang gw pahami, waktu, tempat dan kejadian tidak abadi. Satu-satunya yang abadi adalah kenangan dan rasa. Makanya apa yang gw ingat dan rasa seolah-olah baru kemarin semua ingatan tentang sawah, sungai, dan bermain terjadi.
Semakin usia bertambah, aturan main pun berubah. Jujur, gw tidak pernah siap untuk menghadapi apa yang akan terjadi. Segalanya gw jalani tanpa pernah gw meminta dan siap buat gw ngadepin.
Satu hal yang ingin gw obrolin adalah soal tanggungjawab. Tanggungjawab kadang hadir dan memaksa. Tanggungjawab timbul seiring dengan kebutuhan. Kebutuhan lingkungan akan subjek, akan sosok yang dijadikan bumper, yang akan dijadikan sandaran. Siap tak siap. Mau tak mau.
Post a Comment