KITAB ROMANCUK; SASTRA "GILA" ALA SUJIWO TEJO



Saya memiliki sebuah kitab berisi kumpulan kisah yang saya beri nama Romancuk. Isinya kejadian sehari-hari di kampus yang saya alih ilustrasikan dari dunia nyata kedalam bentuk tulisan. Belum di pubikasikan, sebab memang belum selesai. 






Dalam naskah itu saya "menggila" ketika bertemu dengan seorang gadis yang membuat saya jatuh cinta, saya jadi membayangkan sebuah adegan 'jika' Rahwana ketemu dengan Rara Jonggrang, sebuah kejadian maha dahsyat yang akan mengobati luka hati Rahwana sebab tak mendapatkan Sinta. Saya kira pertemuan itu akan jadi indah, sangat sepoi, semacam sebuah pertemuan dua pucuk peradaban. Mereka bertemu di altar candi Prambanan saat senja, dan angin begitu sepoi, semburat mentari mulai mengorange. Sangat indah. Tiba-tiba saja saya melihat sketsa kejadian itu persis setiap pagi saat saya bertemu dengan wanita itu. Dan semua itu terjadi begitu saja. Persis saat matari mulai bersinar sampai kembali tenggelam, wajah itu yang kembali terlihat. Persis seperti saat kubayangkan Rahwana bertemu Rara Jonggrang.






Entah!! Saya tidak tahu, apakah ini Rahwana yang itu, yang ada dalam Ramayana, atau Rahwana yang ada dalam Rahuvanaya Tattwa atau Rahwana yang ada dalam Rahvayana. Aku tidak tahu, yang jelas sepertinya saya memang terjangkiti gelembung-gelembung Rahwana Tejonian. Tak bisa ditebak, persis takdir, masa depan, kabur, absurd dari sudut pandang kita. Namun begitu kentara bagi Sang Narator. Saya jelas tidak tahu.






Lalu, saya membayangkan bahwa Rahwana ahirnya patah hati lagi sebab Rara Jonggrang. Namun, saya kembali membayangkan bagaimana ahirnya Rahwana berdiplomasi dengan Tuhan melalui wakil-wakilNya. Sejak saat itu Rahwana mulai mendatangi kantor-kantor cabang surga-Nya. Tempat dimana permintaan adalah sebuah pengabulan. Tempat dimana Kun adalah Fayakun. Dan saya yakin, ahirnya 'sebab' apa yang dilakukan Rahwana itu, takdir Tuhan menjawab semua pintanya.




0/Post a Comment/Comments