Kang! eps.27

Kang! eps.27

Kau akan kalah dengan cinta seorang wanita
Manusia sejak diciptakan akan selalu kesepian merindukan pasangannya; perempuan. Akankah kau ingkari seberapa kuatnya pendirianmu, kau akan merindukan cinta seorang wanita. Yang tulus, yang suci, yang jujur, dan apa adanya. Seapa-adanya teh hangat dan wafer tango. Saat kubaca buku Ibnu ‘Arabi pada bab Muhammad dua makhluk itu kembali hadir diantara rak-rak buku perpustakaan STAIN Pekalongan. Mereka mulai lagi dengan pembahasan yang tak kutahu maksudnya:
Ingatkah kisah negeri surga yang sudah terlalu pasti kita hafal diluar kepala. Benarkah adanya. Seorang laki-laki yang meminta sendiri seorang wanitanya. Tuhan membuat konspirasi kah? Sekali-kali tidak. Wanita memang diciptakan untuk menemani laki-laki. Betapapun dibendungnya, suatu saat bendungan itu akan mencapai titik tertingginya dan akan pecah. Hancur, menghantam diri manusia sendiri.
Nafsu. Memang telah menjadi penghalang untuk melihat kepada kebenaran. Bukan dengan menahan Tareqahnya. Cara melawan nafsu bukan dengan menahannya, wahai kau Manusia. Memang aneh bangsamu. Makhluk egosentris-regresif.
Jika seperti itu ada egosentris yang progresif?” Manusia bertanya pada Petunjuk.
Tentu.” Jawab Petunjuk.
Ajari aku menemukannya.
Akan aku ceritakan.
Lantas Petunjuk melanjutkan,“Manusia. Memang sudah hakikat. Seorang laki-laki mencintai seorangg wanita. Namun, seringkali nafsu menjadi penghalang untuk melihat kebenaran ini. Nafsu, telah menuntun kau untuk melihat jelek kenyataan ini. Setelah kau tertipu oleh nafsu -bahkan kau sudah tertipu oleh nasfu sebelum kau melihat kebenaran sejatinya- kau akan melihat cinta sebagai hal yang busuk, padahal itu kejujuran rasamu.”
Setalah tipuan itu kau yakini kebenarannya, lalu kau akan membendung segala rasamu dalam hati. Lihat, betapapun kau membendungnya cinta itu akan tetap ada. Karena yang kau bendung adalah pemahaman tipu muslihat nafsumu sendiri.
Cinta pada seorang wanita itu memang seutuhnya benar. Dan itu tidak menjijikan. Kalau kau pandang seperti itu berarti kau telah tertipu oleh nafsu.
“Kukatakan padamu wahai Manusia. Bendunganmu tidak akan pernah kuat menahan kebohongan yang kau ciptakan sendiri melalui katalisator hawa nafsu. Suatu saat kau akan mengalami bencana besar. Suatu saat kau akan tersiksa sendiri dengan pandangan pemikiran yang kau ciptakan sendiri melalui hawa nafsu. Kau akan kalah. Karena bukan seperti itu tareqahnya mengalahkan hawa nafsu. Hawa nafsu tidak akan pernah kalah jika hanya dibendung. Menahan. Ajaran sia-sia. Seberapapun kuat bendungan itu, jika air terus mengalirinya, lambat laun ia akan kalah sendiri menahan air dan akhirnya ia akan pecah, hancur dan bencana bagi diri sendiri. Pahamilah analogi indah ini.” Perintah Petunjuk kepada Manusia agak keras.
Lantas bagaimana mengalahkannya?”
Tenang, aku belum sampai pada bagian intinya wahai Manusia.
Baik, lanjutkanlah Petunjuk.
Begini. Bukankah telah dikabarkan, sungguh beruntung orang yang telah mensucikanNya. Dan ia berzikir nama Tuhannya dan juga bershalawat?”
Apa maksudmu? Apa yang disucikan? Siapa yang mensucikan? Bagaimana mensucikannya?
Akan aku jawab satu per satu.
Maksudku adalah: yang disucikan adalah hatimu dari belenggu nafsu. Sehingga kau dapat melihat segala realitas kebenaran seterang-terangnya. Salah satunya adalah cinta, yang telah kau salah pahami. Cinta yang sebenarnya akan kau lihat setarang bulan saat purnama. Karena terlalu tebal nafsu yang telah membutakanmu, dan cinta yang ada di hatimupun sudah difitnah oleh nafsu sehingga kau tidak mampu memahami makna yang sebenarnya.”
Ingat nak, sebaik-baik orang bukanlah orang yang melakukan banyak kebaikan. Kukatakan padamu. Hanya melakukan banyak kebaikan tak akan pernah menjadikanmu sebagai orang yang paling baik. Percuma, sia-sia usahamu. Jika dalam hatimu, kebusukan dan iblis yang kau panuti. Berhala-berhala dalam dirimu yang kau sembah. Buat apa melakukan banyak kebaikan jika tidak pernah memberikan sedikitpun kemanfaatan. Tapi, jadilah manusia yang paling paripurna, maka dengan sendirinya kau akan melakukan banyak kebaikan yang bermanfaat bagi seluruh umat manusia. Pahami dua logika ini.”
Petunjuk masih melanjutkan penjelasannya,”Kembali pada pokok permasalahan. Manusia, bukan “cinta” yang kau lihat jelek, tetapi salah satu berhala telah menipumu. Berhala yang kau sembah-sembah dengan begitu sungguh-sungguh melalui mengikuti ajarannya dengan menahan hawa nafsu’.”
Jawabannya adalah, mensucikan hatimu dengan zikir. Kau sendiri yang melakukannya. Zikir sebenar-benar zikir dari seorang ‘Ahli zikir yang tunggal. Bukankah Tuhan tidak lalai dengan mengatakan bahwa jika kau tak mengetahui segala sesuatu maka tanyakanlah kepada ahli zikir. Kata “Ahlun” adalah isim mufrad yang berarti hanya terdapat satu saja dalam realitas histori pada setiap zamannya.
Manusia, untuk memahami hal ini, pertama-tama kau harus yakin bahwa Tuhanmu bukanlah Zat yang lalai. Baik, kalau kau sudah meyakinkan diri akan kulanjutkan. Kemudian fahamilah bahwa lafaz ‘ahla zikri’ dengan ‘la ta’lamun’ jelas bukanlah sebuah kelalaian Tuhan, sehingga dapat kau pahami bahwa seorang ‘ahli zikir’ secara sekaligus adalah ‘ahli ilmu’.”
“Kau kira Tuhan lalai, sehingga untuk mengatakan ahli ilmu saja lalai menjadi ahli zikir. Sekali-kali tidak benar ahli zikir dimaknai ahli ilmu. Sebab betapa banyak ahli ilmu yang tidak pernah berilmu pada kenyataannya. Korupsi, berbuat konspirasi, kebohongan sejarah, menipu, manipulasi. Bukan, sekali-kali bukan ahli ilmu yang dimaksud, ahli ilmu hanyalah sekumpulan orang-orang sombong terhadap kebenaran hakiki, berputar-putar pada kebohongan yang diciptakan dalam otaknya sendiri. Manusia! Ahli zikir adalah Ahli zikir. Ahli zikir adalah orang yang menguasai zikir langit dan bumi, zikir hakikat dan zikir fana, dan zikir Allah yang jika kun maka jadilah kun itu.”
“Begituh penjelasan dari Guru Mulia wahai Manusia. Betapa banyak berhala yang kau ikuti dalam kehendak nafsumu. Selain zikir, shalawat juga harus disemaikan untuk membumi hanguskan nafsu jahat yang ada dan menjadi langit hatimu.
Lantas kulihat Petunjuk dengan lantang mengucapkan,”Jawabannya: temukanlah ahli zikir.
Apa yang kau katakan wahai Petunjuk? Omong kosong apalagi yang kau katakan. Sejak kapan hanya zikir komat-kamit menghilangkan pengaruh bejat hawa nafsu. Hai, aku bilang. Ilmu lebih utama daripada zikir. Dengan ilmu orang bisa pergi ke bulan, memiliki segalanya. Kehormatan, kekayaan, ilmu adalah yang mengantarkan kepada kebahagiaan sejati.
Hahaha. Lagi-lagi berhala yang ada dalam kepalamu muncul. Dasar payah, Manusia. Makhluk ego yang tak pernah jujur.
Jika ahli zikir masih komat-kamit saja. Bukan kau sebut ia ahli zikir, cukup katakan saja seorang yang zikir. Ahli zikir berarti mufrad dan hanya satu-satunya dalam setiap realitas histori zamannya.
Kau masih tertutup rumah besar berhala dalam pikiranmu. Wahai Manusia.”

Kulihat dua makhluk yang sedari tadi mengganggu membacaku kini saling diam. Manusia mencoba memahami apa yang tadi disabdakan Petunjuk.

0/Post a Comment/Comments