Baca doa dulu sebelum klian mabok duit... Heuheu
Paman pengen tanya aja di tulisan ini. Ibarat kata tulisan ini adalah kertas soal ulangan harian tentang duit.
2. Kenapa harus duit?
3. Apa yang bisa didapat dari duit?
4. Apakah semua orang butuh duit?
5. Apa hubungan duit dengan kehidupan?
6. Kenapa duit susah diceraikan?
7. Kenapa duit menjadi poros kehidupan?
8. Kenapa dari buka mata sampai tutup mata dengan duit?
9. Kenapa darah mengalir demi duit?
10. Bagaimana mendapatkan duit?
11. Bagaimana duit harus dikuasai?
12. Bagaimanakah agar akal sehat berada diatas duit?
13. Duit, siapakah engkau?
14. Heuheu.... Duit lagi... duit lagi... Lagi-lagi duit?
Paman pengen tanya aja di tulisan ini. Ibarat kata tulisan ini adalah kertas soal ulangan harian tentang duit.
1. Apa itu duit?
Oke.. Pertanyaanya.. Jreng-jreeeeeng...
2. Kenapa harus duit?
3. Apa yang bisa didapat dari duit?
4. Apakah semua orang butuh duit?
5. Apa hubungan duit dengan kehidupan?
6. Kenapa duit susah diceraikan?
7. Kenapa duit menjadi poros kehidupan?
8. Kenapa dari buka mata sampai tutup mata dengan duit?
9. Kenapa darah mengalir demi duit?
10. Bagaimana mendapatkan duit?
11. Bagaimana duit harus dikuasai?
12. Bagaimanakah agar akal sehat berada diatas duit?
13. Duit, siapakah engkau?
14. Heuheu.... Duit lagi... duit lagi... Lagi-lagi duit?
Setelah tak pikaaarr tak pikirrr, duit seperti itu adanya. Yang menjadi alat tukar, sekolah ditukar dengan duit, makan ditukar dengan duit. Begitu bukan, yaa?
Tapi, konsep "Rezeki" mampu meredam keganasan duit. Pemahaman tentang bagian-bagian pemenuhan kehidupan (imdad) yang akan membuat garis pembeda antara duit yang menjadi raja dan dengan duit yang menjadi sahaya.
Jadi, adakalanya duit yang merajai kehidupan manusia; dan sebagian sisanya menjadikan duit sebagai budaknya.
Pada tahap duit menjadi raja. Seolah kehidupan hanya pemenuhan bakti untuk duit tanpa pengindahan pada yang mengatur duit dan Pemberi pemenuhan kehidupan (Imdad). Seolah-olah tak ada waktu buat mendengarkan bisikan "alladzi jama'a maalan wa akhladah". Lupa tentang teguran, " Celaka"... "Payah"... " Parah"...
Kata Para Pembaca kitab, kita meminta diberi rizki bukan duit. Karena rizki lebih luas cakupannya daripada duit. Rizki rupa-rupa perwujudannya, bisa berupa rizki sehat, rizki taat ibadah, rizki pandai; yang semua itu terberi dalam diri kita.
Jadilah, orang-orang yang menjadikan duit sebagai sahayanya. Ia suruh sahayanya itu buat berderma dijalan Tuhan. Duitnya menjadi penanda kesetiaannya pada janji "Bala Syahidna", Benar Tuhan, kita telah menyaksikan.
Dengan demikian, apa yang dilakukan hanyalah untuk mengabdikan diri. Ia beli sahaya-sahayanya (duit) dengan cara yang diajarkan oleh Tuhannya; tanpa menyakiti siapapun.
Karena, tidak ada usaha yang kecil, dan tidak ada keyakinan yang tinggi tanpa berusaha. Selama tidak menyakiti siapapun. Seperti yang senantiasa diingatkan oleh seorang shaleh; "letakkanlah dunia ditanganmu, bukan pada hatimu."
Duit duit duit!!!
Setelah empat tahun lamanyaaa bergelut dengan buku....
Pada ujungnya duuuuit.... Duuuuiit....
Tulisan ini buat refreshing saja, biar siap menjadi raja bagi duit
Memaknai arti konsep 'Rizki', perjuangan, kerja dan lainnya yang klian pikirkan.. Masa harus dituliskan terus. Pikir ndiri napa?! Wkwk
Begitulah kura-kura...
Post a Comment