Berdoa dulu gih!...
Sekarang sudah pagi lagi jhon. Paman juga sudah sarapan, karena meskipun kamis, Beneran deh, bersyukur atas kehidupan juga mesti diprioritaskan! engga puasa. Hee...
Tulisan kali ini sekedar wawasan dan refleksi aja si. Betapa kita telah dianugerahi kehidupan dan betapa organ-organ dasar kita masih berfisiologi. Dua kenikmatan yang sangat besar; yakni nikmat penciptaan dan nikmat pemenuhan kehidupan.
Indah banget yaa kalau kita sudah paham pada titik dimana hati kita berbicara, lirih saja, cuma berbisik,
"Aku tidak meminta apa-apa Tuhan. Hanya terimakasihku atas kehidupan ini."
Epic banget kan, kalau kita sudah punya kedekatan yang erat begitu dengan Tuhan maka ketenteraman pasti akan singgah dalam hati kita.
Tuhan bahasa arabnya Robb, dalam bahasa inggris God. Ada juga kata ilahun, lahun, ahun, banyak kata yang mewakili Tuhan. Ada kitab unik yang secara husus ngebahas hal ini yaitu kitab alQashdul Mujarrad li Ma'rifatil Ismil Mufrad buah tulisan Ibn Atha'illah asSakandari, arti bebasnya adalah Tujuan yang dihususkan untuk memahami Nama-Tunggal. Dalam kitab itu bahkan Ahun menjadi salah satu Nama Tuhan. (Paragraf ini info aja si)
Oke kembali ke masalah berterima kasih atas kehidupan ini, masih menurut Ibn Atha'illah dalam alHikam berkata bahwa,
"Dua kenikmatan yang setiap ciptaan pasti mendapatkannya, yaitu nikmat penciptaan (iyjaad) dan nikmat pemenuhan kehidupan (imdaad)."
"Pertama-tama Allah memberimu nikmat penciptaan dan yang kedua nikmat pemenuhan kebutuhan yang terus menerus."
Udah gitu aja... Heuheu
Yang menjadi titik dasar adalah apakah kesadaran akan karunia ini sudah muncul ataukah belum terbersit sedikitpun dalam hati kita. "Jika dengan kenikmatan yang begitu menawan saja kita tidak mendekat sedikitpun. Niscaya kita akan diseret supaya mendekat dengan rantai cobaan," demikian kata Ibn Atha'illah.
Begitulah jhon, fokus utama kita ya bersyukur atas nikmat, jikapun tiada kenikmatan yang kau rasa perlu disyukuri. Maka cukuplah bahwa kau masih memiliki kehidupan ini. Itulah nikmat yang pertama-tama.
Tentu tulisan ini tidak akan bermakna jika tanpa pernah klian coba. Paman rekomendasiin agar klian sejenak saja buat lirih berkata,"Terimakasih Tuhan atas kehidupan ini." oke
Ya begitulah kira-kira..
Sejenak memang perlu dalam kehidupan ini untuk melupakan masalah uang, uang, uang dan uang. Sejenak kita mensyukuri kehidupan ini. Sejenak mari lupakan kaya, kaya, kaya, kaya raya. Sejenak saja, hanya untuk merasakan angin surgawi dalam kerendahan diri dan lirih saja batin berucap,"Terimakasih atas kehidupan ini Tuhan."
Paman hanya ingin berbagi bacaan saja setelah buka-buka rak buku jaman kuliah dulu.
Heuheu
Ya begitu saja lah... Penutupnya "Maka nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan?"
See you again
Post a Comment