Annelis Mellema Sang Humanis

 




Annelis Mellema. Perempuan muda nan mempesona. Seorang peranakan eropa-bumiputra dari pasangan Herman Mellema dengan Sanikem. Kecantikannya diabadikan dalam lukisan Bunga Penutup Abad. Semula berjalan bahagia, keluarga Mellema penuh keceriaan. Kebahagiaan itu sudah sempurna betul sebab pasangan Mellema dikaruniai seorang putra, Robert Mellema dan seorang putri, Annelis Mellema.


Herman Mellema merupakan suami yang baik. Meski tak pernah menikahi Sanikem secara resmi menurut Belanda, Herman membimbing Sanikem sebagai seorang istri juga sebagai manusia. Herman mengajari Sanikem baca tulis, bahasa Belanda, akuntansi, manajemen, dan moralitas manusia merdeka. Sampai akhirnya Sanikem benar-benar fasih mengelola perusahaan mendampingi dirinya.


Sampai saat itu kehidupan keluarga Mellema berjalan lancar hingga pada suatu ketika Maurits Mellema datang menemui Herman di Boerderij Buitenzorg. Maurits menuntut hak waris sebagai anak kandung Herman atas pernikahan sahnya dengan Amelia Mellema Hammer. Sejak kejadian itu Herman berubah meskipun Maurits tidak pernah datang lagi. Herman menjadi pesakitan dan menghabiskan waktu di rumah bordil babah Ah Tjong.


Sejak saat itu, keadaan keluarga Mellema berbalik arah. Kini Sanikem yang mengurus perusahaan, seluruhnya, tanpa bantuan seorang laki-laki eropa. Mulai dari pertanian, peternakan, dan meubel menyusul belakangan paska bertemu Minke.


Robert, kakak Annelis, tak dapat diandalkan. Robert menjadi remaja imajinatif kompulsif yang berharap diakui sebagai eropa totok dari pada indo. Karenanya, Sanikem ibu kandungnya ia perlakukan sebagai pribumi rendahan. Berbeda dengan Robert, Annelis begitu menghormati sosok Sanikem. Ia membantu mencatat hasil produksi. Selain itu, Sanikemlah yang menjadi teman bicara Annelis di Boerderij.


Tak ada kebahagiaan lagi dalam keluarga itu. Alih-alih memimpikan totok, Annelis bermimpi menjadi bumiputra seutuhnya. Ia berharap menjadi sosok Sanikem yang tegar dan kuat. Dalam lingkaran keluarga, hanya Sanikem sosok paling beradab bagi Annelis. Sosok eropa yang ia temui semuanya mencitrakan kejahatan, mulai dari Herman Mellema ayahnya, Robert Mellema kakak kandungnya, hingga Maurits Mellema kakak tirinya. Pandangannya akan eropa mengkristal sebagai monster yang merampas kebahagiaan keluarganya. Hingga suatu hari datanglah Minke sosok pria bumiputra yang diidamkan Annelisuda, tampan, cerdas, dan patut menjadi teman bicara.


Bersama Minke, Annelis melakukan perlawanan pada etika dan estetika eropa yang telah mapan. Bagi Annelis eropa gila sama gilanya dengan pribumi gila. Etika dan estetika impiannya adalah menjadi bumiputra.


Akibat lingkungan keluarga yang rumit. Ia menjadi seorang peka rasa. La sensibilite dalam bahasa romantik, mudah menangkap perasaan, penilaian moralnya sangat tajam. Bahwa eropa jahat dan bumiputra yang baik. Dan pada kenyataan saat itu memang eropa Belanda seperti demikian walau tentu saja masih ada eropa yang baik. Akan tetapi lingkungan Annelis tumbuh hanya memperlihatkan satu hal itu.


Annelis menjadi bersemangat dan bergairah ketika bersama Minke. Sosok yang memberikan identitas nasionalisme bumiputra. Minke baginya lebih dari seorang kekasih, suami, ia adalah prinsip revolusi bagi Annelis untuk mengganti gaya pakaian eropa dengan kebaya. Pakaian adalah simbol perlawanan Annelis kepada estetika eropa.


Annelis adalah sosok romantik. Pergolakan batinnya sempurna benar akibat keadaan keluarganya. Kepekaan rasanya semakin diperkuat dengan latar alam pedesaan yang asri, sawah dan pohon-pohon. Pramoedya sepertinya menampilkan Annelis sebagai sosok romantik yang melakukan perlawanan kepada kemapanan etika eropa. Sebab awal-awal abad 19 paham romantik sebagai basis perlawanan terhadap etika dan estetika yang kaku menjalar di eropa.


Perjuangannya memang tidak senampak Minke, namun permainan simbol yang dilakoni oleh Annelis merupakan penanda dirinya sebagai sosok pejuang. Meski tidak lantang, sosoknya yang perasa adalah modal utama bagi seorang romantik. Perasaannya mudah beku atas kekacauan, jiwanya mendamba kebahagiaan, jiwanya merindukan keteraturan. Ia adalah sosok pejuang romantik wanita.


Annelis adalah simbol bahwa wanita tidak hanya berdiam diri. Wanita bisa mengurus perusahaan, wanita bebas memilih identitasnya, wanita bebas memilih pasangan hidupnya. Wanita bagi Annelis adalah sosok ibu pertiwi. Ia adalah teman, sekaligus tempat mengadu tangis.

0/Post a Comment/Comments